JAKARTA, - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi menyayangkan pernyataan Juru bicara (Jubir) Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma yang berisi penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW.
"Kita sangat menyayangkan kejadian tersebut dan berharap ke depannya demokrasi berjalan sehat tanpa kebencian terhadap suku atau agama tertentu," kata Fahrur kepada wartawan, Senin (6/6/2022).
Fahrur lantas menyinggung kondisi pemilu di India. Ia menyebut sejumlah politikus menggunakan isu agama untuk keperluan kampanye.
"Memang biasanya setiap menjelang pemilu di India terjadi peningkatan suhu politik dan kasus penistaan agama yang sensitif, karena mereka menggunakan isu agama untuk keperluan kampanye. Ini terjadi berulang kali," jelasnya.
"Saya melihat tren seperti itu sejak lama di India, dan kadang ada kekerasan terjadi di beberapa daerah pinggiran. Meskipun secara umumnya situasi keagamaan di sana sudah semakin membaik," sambung dia.
Lebih lanjut, ia menagtakan bahwa pernyataan jubir partai dari Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi itu telah menyakiti umat Islam di seluruh dunia. Ia pun berharap tidak ada lagi pernyataan kontroversial yang menyinggung umat Islam.
"Kita berharap tidak ada komentar kontroversial terhadap Nabi Muhammad SAW yang sangat sensitif bagi seluruh umat Islam sedunia. Kita harus saling menghargai dan menghormati keyakinan agama masing-masing," tandasnya.